Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Audzubillahiminasyaithonirajim, bismillahirrahmanirrahim.
Wasalatuwasalamu waalal amjail walmursalin waala allihi wasahbihi wasalim ajmain amma bakdu
Kepada Yang Terhormat, Bapak Kepala Sekolah SDN 01 Wringinagung Doro Pekalongan
Kepada Yang Terhormat Bapak Ibu Dewan Juri lintas Kecamatan dan
Yang saya hormati hadirin yang berbahagia serta bapak ibu guru pembimbing
Yang sangat saya sayangi teman-teman peserta lomba pidato tingkat Sekolah Dasar tahun 2023.
Pertama dan utama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga kita dapat bertatapmuka dalam kesempatan yang penuh barakah ini tanpa suatu halangan apapun
Shalawat serta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad nabi akhir jaman penuntun ke jalan yang diridhai Allah SWT. Semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya, aamiin Allahuma aamiin.
Dewan juri yang saya hormati.
Pada kesempatan yang berbahagia ini perkenankanlah saya akan menyampaikan pidato tentang berbakti kepada orangtua dengan menjalankan ibadah puasa sebaik-baiknya, yang harus kita patuhi dan kita laksanakan sebagai kewajiban kita kepada Allah SWT yang harus kita laksanakan selama satu bulan penuh.
Teman-teman yang saya cintai.
Saya mau tanya dulu ya, apakah teman-teman menjalankan ibadah puasa sebulan penuh kalau bulan suci ramadhan?, harus jujur ya teman-teman karena ibadah puasa ini adalah ibadah yang menuntut kejujuran kita, kenapa?. Siapa yang bisa menjawab?
Begini teman-teman, kita bisa saja ngomong saya puasa, tidak ada orang lain yang tahu kita benar-benar puasa atau tidak puasa, karena di depan orang lain kita bisa meyakinkan orang lain bahwa kita berpuasa karena saat di depan orang lain memang kita tidak makan atau minum, tetapi ketika tidak ada orang yang melihat kita apakah kita tetap tidak makan atau minum tidak ada satupun orang yang bisa menebak. Benar tidak teman-teman.
Oleh karena itu puasa disebut sebagai barometer atau ukuran kejujuran kita baik kepada manusia lainnya lebih-lebih kepada Allah SWT. Mari kita berintrospeksi kepada diri sendiri bagaimana puasa kita selama ini. Apakah sudah benar-benar mampu berpuasa dengan jujur dan sebenar-benarnya yaitu puasa dari makan minum dan menahan nafsu kita.
Seandainya kita di rumah makan kemudian kita keluar rumah mengatakan kita masih puasa, orang lain tentu akan percaya saja. Nah teman-teman meski tidak ada orang lain yang tahu kita harus jujur kepada dirisendiri kepada orang lain terutama kepada Allah SWT dengan jujur perkataan dan perbuatan. Tetap jalankan ibadah puasa semoga ibadah kita di terima Allah SWT dan menjadi pembuka pintu-pintu surga, aamiin.
Bapak ibu dewan juri dan teman-temann yang saya cintai, sekian dulu pidato saya, mohon maaf jika ada kekurangan karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Pamit undur diri billahi taufiq walhidayah wassalamualaikum nwarahmatullahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar