BERBICARA DI DEPAN UMUM
Assalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Audzubillahiminasyaitanirrajim
bismillahirrahmanirrahim
Kepada
yang terhormat bapak ibu guru SDN 01 Wringinagung.
Yang
kami hormati para dewan juri.
Yang
kami cintai teman-teman seperjuangan serta hadirin yang berbahagia.
Pertama-tama marilah kita panjatkan
puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya
sehingga pada hari ini kita dapat bermuwajahah dalam rangka lomba pidato di SDN
01 Wringinagung Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan yang tercinta ini. Shalawat
serta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari jaman jahiliyah ke jaman terang benderang. Semoga kelak
kita mendapat syafaatnya amin Allahuma amin.
Pada kesempatan
yang berbahagia dan penuh limpahan kasih sayang Allah ini ijinkanlah saya akan
menyampaikan pidato dengan tema belajar tampil berbicara di depan umum.
Teman-teman peserta lomba yang saya banggakan.
Berbicara di depan umum terasa
sebagai suatu hal yang sangat menakutkan hingga semua teman-teman kita selalu
bilang aku tidak bisa, saat mendapat perintah dari guru kita untuk mewakili
teman-teman yang lain menyampaikan suatu hal. Seakan bagai momok yang sangat
mengerikan melebihi rumus fisika. Selanjutnya kita terus membesar-besarkan hal
tersebut bahkan tak pernah mencobanya meski sedikit. Dalam hati kita sudah
terpatri bahwa berbicara di depan umum itu sangat menakutkan sehingga kita
benar-benar takut untuk melakukannya.
Hadirin yang saya
hormati.
Lalu mengapa hal itu sering terjadi
dan melanda kita semua. Penyebabnya adalah karena kita tidak mempunyai bekal
untuk mengawali sebuah pembicaraan karena kunci utama dari lancarnya semua
penyampaian dalam berbicara kita adalah karena kita paham apa yang akan kita sampaikan. Jadi
sangat penting menghafalkan dan memahami apa yang akan kita sampaikan. Tidak
harus kita memahami suatu permasalahan dalam lingkup yang luas, cukup dari
lingkup terkecil dulu misalnya tentang lingkungan sekolah, teman-teman, bapak
ibu guru atau kegiatan lainnya di sekitar sekolah. Itu sudah cukup sabagai
materi kita untuk belajar pidato.
Sedikit demi sedikit dan yang
terpenting adalah materi yang sering kita lihat dan kita alami. Jadi disaat
kita lupa terhadap rangkaian kata yang sudah kita susun, kita masih bisa merangkaikan
kembali meski dengan rangkaian kata-kata yang tidak sama tetapi maksudnya sama.
Itu hanya bisa terjadi jika permasalahan yang kita bahas benar-benar kita alami
dan kita lihat jadi kita tidak akan
kehilangan kata-kata sampai telak atau tidak bisa bicara sama sekali karena
lupa. Dan semua permasalahan itu akan dapat kita selesaikan semua hanya jika
kita sering membaca dan membaca. Dengan membaca kita akan banyak memiliki
perbendaharaan kata yang pasti akan sangat mendukung saat kita berada di hadapan
semua orang. Sehingga kita tidak akan kehabisan kata-kata dalam kondisi
terdesak seperti apapun.
Dewan juri yang saya hormati.
Kita yang sekarang dalam
pembelajaran memang sangat sulit untuk menyampaikan suatu hal di depan
teman-teman sekelas apalagi di depan umum. Banyak teman-teman mati kutu ketika
harus maju di depan kelas dan hanya berdiri tanpa sepatah katapun keluar dari
mulut. Seakan tak ada satu katapun yang ada di kepala untuk diucapkan. Hal ini
juga dialami oleh teman-teman lain. Kami menyadari bahwa berlatih secara mental
memerlukan waktu dan latihan yang terus menerus.
Teman-teman tercinta.
Oleh karena itu marilah kita mulai
membiasakan diri berbicara di depan oarng banyak dengan berlatih mulai dari
dihadapan teman, orangtua, atau di depan cermin. Sehingga muncul percaya diri
tampil berbicara di depan orang banyak. Tidak harus berpanjang kata sampai
ratusan atau ribuan kata, cukup beberapa kata dalam sehari misalnya hari ini
kita latihan dulu kalimat pembukaan dan itu kita ulang-ulang selama beberapa
hari. Tanpa terasa semua itu akan sangat membekas dalam ingatan kita.
Selanjutnya di hari lain kita mulai menghafalkan isi materi dengan kalimat
sederhana yang kita buat sendiri sehingga akan sangat mudah kita pahami karena
sesuai dengan kemampuan, kemauan, dan bahasa anak-anak yang sangat pas dengan
tingkat penguasaan bahasa anak-anak seusia kita. Akan berbeda halnya jika Teks
pidato dibuatkan oleh orang lain yang seringkali kurang kita pahami bahasanya,
banyak teks yang dibuatkan oleh orangtua dengan bahas orangtua sehingga kita
sebagai anak-anak kesulitan memahamninya.
Teman-teman yang saya cintai.
Marilah belajar dan terus belajar agar
kelak kita meraih kesuksesan, dengan bekal ilmu kita akan menyongsong masa
depan dengan gemilang.
Kiranya
cukup sekian dari saya, mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kekurangan.
Ushikum wa nafsi bitaqwallah wassalamuallaikum warahmatullahi wabarakaatuh.