CINTA KELUARGA
Assalamuallaikum warahmatullahi
wabarakaatuh.
Audzubillahiminasyatanirrajim
bismillahimirrahmanirrahim.
Kepada yang terhormat bapak ibu guru SDN 01 Wringinagung.
Kepada yang terhormat bapak ibu dewan juri.
Kepada yang terhormat bapak ibu guru pendamping.
Kepada teman-teman peserta lomba yang saya cintai dan teman-teman
se SDN 01 Wringinagung yang saya sayangi serta hadirin yang berbahagia yang
saya hormati pula.
Pertama-tama marilah
kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan kebahagiaan
kepada kita sehingga kita dapat bertatapmuka dalam rangka lomba pidato se
Korwil Doro tanpa halangan suatu apapun. Shalawat serta salam marilah kita
haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang senantiasa menjadi suri
tauladan dunia akhirat, smoga kelak kita mendapat syafaatnya. Amin Allahuma
amin.
Pada Kesempatan yang penuh rahmat
Allah SWT ini perkenankanlah saya akan menyampaikan pidato dengan tema keluarga
sumber bahagia kita. Keluarga kita sungguh luar biasa perannya dalam kehidupan
kita. Sejak kecil sampai hari ini dan selama kehidupan kita bahkan setelah kita
tiada keluargalah yang mendoakan kita. Maka sungguh tak ternilai peran
keluarga.
Dewan juri dan teman-teman yang saya
cintai.
Keluarga kita ayah, ibu, kakak,
adik, paman, bibi, kakek, nenek, walaupun ada juga teman-teman kita yang
keluarganya kurang lengkap misalnya salah satu dari keluarganya sudah dipanggil
Allah SWT adalah sumber segalanya. Sejak kecil hingga besar yang memberikan
sumber kehidupan, ilmu dan segala kehangatan adala keluarga. Saat kita sakit
keluargalah yang merawat kita maka disaat kita bahagia keluarga pula yang
pertama-tama kita ingat. Ketika kita lemah dan butuh sandaran hanya keluarga
yang tulus dan selalu menerima kita apapun kondisi kita maka hanya keluarga
yang selalu menjadi prioritas dalam kehidupan kita.
Hadirin yang berbahagia.
Sejak dalam kandungan ayah dan ibu
kita sudah mengajari kita dengan berbagai tindak tanduk yang baik dan selalu
mendoakan kita agar kelak kita menjadi anak-anak yang shaleh-shalekha.
Perjuangan ibu kita saat melahirkan antar hidup dan mati lalu merawat kita
dengan sangat hati-hati dan sangat menyayangi dari bayi yang belum bisa apa-apa
sampai sekarang ini. Ayah kita bekerja keras sekuat tenaga untuk menghidupi dan
menafkahi kita dari pagi buta sampai jelang malam baru istirahat. Hanya
keluargalah yang memberikan semua itu tanpa perhitungan atau mengharap imbal
jasa.
Teman-teman yang saya cintai.
Apakah orangtua kita pernah meminta
kepada kita untuk membayar makanan yang kita makan, tentu tidak bukan. Bahkan
sehari-hari kita masih saja meminta uang dan uang untuk berbagai keperluan
sekolah. Pakaian kita berapapun orangtua membelikan dengan gratis, bahkan
kadang kita belum meminta orangtua sudah menawari kita dengan tulus tanpa
mencatatnya sebagai hutang. Jasa orangtua merawat kita saat sakit kita muntah,
menangis, menggendong, mengobati semua dilakukan dengan penuh kasih sayang yang
luar biasa.
Hadirin yang berbahagia.
Saat kita lelah bermain, kadang ada
teman kita yang jahil maka keluarga adalah sebaik-baik tempat mengadu karena
keluarga adalah tempat yang paling jujur mengetahui kekurangan kita yang
selanjutnya akan menerima pangaduan kita meski tahu kita salah maka keluarga
nanti yang akan menghibur kita bahwa semua itu harus kita maafkan karena
besoknya kita pasti akan bermain lagi. Dari keluarga juga kita tidak bisa marah
saat dinasehati dan diingatkan apabila kita bersalah.
Lalu apa yang bisa kita berikan untuk keluarga kita
teman-teman?
Keluarga tidak pernah menuntut kita
untuk membalas apapun yang sudah kita terima. Setiap saat keluarga terus
mendoakan agar kita selalu sehat dan kelak menjadi anak yang berguna bagi diri
sendiri, keluarga, agama dan masyarakat di sekitar kita. Maka itulah harapan
keluarga yang harus dapat kita wujudkan agar agar keluarga kita bahagia karena
apa yang diharapkan dapat terwujud.
Teman-temanku tercinta.
Bagaimana cara kita untuk mewujudkan
semua itu, yaitu dengan cara kita giat belajar dengan rajin dan tekun untuk
mewujudkan cita-cita kita supaya dapat membanggakan orangtua kita sebagai wujud
bakti kita kepada orangtua kita. Marilah teman-temanku mulai sekarang kita
lebih giat belajar dan belajar untuk sukses dimasa depan.
Dewan juri yang saya hormati dan
teman-teman yang saya sayangi.
Kiranya cukup sekian apa yang saya
sampaikan, semoga dilain kesempatan kita dapat berkumpul kembali dalam
kesempatan yang penuh kebahagiaan. Mohon maaf atas segala kekurangan karena segala
kelebihan hanya milik Allah SWT. Saya akhiri billahitaufiqwalhidayah
wassalamuallaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar