Kamis, 05 September 2019

GENERASI PANTANG MENYERAH

GENERASI PANTANG MENYERAH
            Assalamuallaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Audzubillahiminasyaitanirrajim bismillahirrahmanirrahim.
Kepada yang terhormat bapak ibu guru SDN 01 Wringinagung
Kepada yang terhormat bapak ibu dewan juri.
Kepada yang terhormat bapak ibu guru pendamping
Yang kami hormati hadirin yang berbahagia dan teman-teman peserta lomba utusan dari SD se Korwil Doro Kabupaten Pekalongan serta teman-teman  SDN 01 Wringinagung yang sangat saya cintai.
            Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga pada hari ini kita dapat bertatapmuka dalam rangka lomba pidato dengan penuh kebahagiaan tanpa halangan suatupun. Shalawat serta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, smoga kelak kita mendapat syafaatnya di yaumil kiamah. Amin Allahuma amin.
            Hadirin yang berbahagia.
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menyampaikan  pidato dengan tema generasi pantang menyerah. Mengapa saya mengambil tema itu bapak ibu? Karena memang itulah permasalahan yang sering dialami oleh teman-teman yang masih dalam taraf  belajar termasuk saya. Saya berani tampil dihadapan bapak ibu pada hari ini adalah  setelah melalui perjalanan panjang dari kelas 1 berani mencoba, berlatih terus menerus dan pantang menyerah sehingga hari ini saya dapat berdiri dengan penuh semangat dan mantap.

            Teman-temanku tercinta.
Teman-teman yang ada dihadapan saya ini adalah juga teman-teman yang pasti sangat hebat-hebat, sudah dipilih oleh bapak ibu di sekolahnya masing-masing dan menjadi wakil diantara seratus lebih siswa lain di sekolahnya, luar biasa. Pasti teman-teman sudah mempersiapkan diri dengan berlatih keras dan pantang menyerah untuk satu moment spesial hari ini kita bertemu untuk unjuk kebolehan dalam lomba pidato se Korwil Doro. Tepuk tangan untuk kita semua.
            Hadirin yang dirahmati Allah.
Memang dialami oleh semua orang bahwa sangat sulit mengalahkan rasa malas dan bosan. Dua sebab inilah yang menjadi sebab musababnya kita menjadi putus asa dan menyerah. Kita bahkan sering membesar-besarkannya dan akhirnya kita pasrah dengan keadaan dan lebih memilih berteman dengan malas dan bosan maka akhirnya kita tidak meraih apapun karena kita tidak berusaha sekuat tenaga untuk mengalahkannya. Lalu apakah selamanya kita akan berkawan dengan rasa malas, putus asa dan bosan itu?.
Nah teman-teman yang saya cintai.
Kita pasti ingin meraih sebuah keberhasilan bukan, agar kelak dewasa masa depan kita tercapai seperti yang kita cita-citakan. Maka harus dari sekarang kita memerangi rasa malas dan putus asa dalam masa pembelajaran ini. Belajar dalam hal apa saja baik saat belajar di sekolah maupun belajar di rumah atau belajar dari lingkungan sekitar kita yang semua itu pasti akan sangat mendukung keberhasilan kita kelak. Jadikan rasa malas itu musuh yang harus kita perangi. Lawan setiap kali datang dengan semangat yang kuat agar menjauh. Ketika kita akan belajar rasa malas pasti datang, semangati diri kita dengan cita-cita kita yang ingin kita raih di depan sana. Sebuah cita-cita tidak akan kita capai jika kita terus saja memelihara rasa malas.
Nah ketika kita bosan belajar sendiri atau mengantuk dapat kita atasi dengan belajar bersama teman yang bisa diajak bekerjasama dalam menyelesaikan masalah belajar. Jadi ketika kita berkumpul benar-benar bermanfaat, tidak hanya ngobrol-ngobrol yang tidak berhubungan dengan pelajaran tetapi diskusi yang nantinya mendukung pelajaran kita di sekolah. Jika menemui kesulitan apapun kita bisa meminta bantuan orangtua kita atau orang lain yang lebih mengerti.
Dewan juri dan teman-teman yang sangat saya sayangi.
Mari mendidik diri sendiri sejak sekarang, karena masa depan menunggu orang-orang yang seperti kita yang mau belajar dan penuh semangat  serta mau disiplin dengan waktu untuk belajar. Semoga suatu hari nanti kita akan bertemu dalam kesempatan yang sangat baik ketika kita semua sudah sama-sama berhasil mencapai cita-cita kita kelak. Semua itu harus kita mulai dari sekarang. Ayo temanku belajar lebih semangat.
Kiranya sampai disini dulu perjumpaan kita, mohon maaf jika ada kesalahan. Ushikum wa nafsi bitaqwallah wassalamuallaikum warahmatullahi wabarakaatuh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar